Jaringan internet Melalui jala-jala listrik
Mungkin sepintas kita beranggapan bahwa kurang mempercayai
adanya Jaringan Internet yang disalurkan melalui kabel listrik. Hal
inilah yang menjadi marak saat ini ini untuk dikembangkan oleh pemerintah
sebagai jalur akses internet disamping kabel telepon. Ini benar-benar nyata dan
sudah mulai di trial di indonesia. Teknologi koneksi internet yang memanfaatkan
jaringan Listrik ini adalah PLC (Power Line Communications).
PLC merupakan kepanjangan dari Power Line Communications,
teknologi yang menggunakan koneksi line kabel listrik yang dapat digunakan pada
jaringan listrik yang telah ada untuk memberikan pasokan energi listrik, dan di
saat yang bersamaan juga dapat digunakan untuk mentransfer data dan transmisi
suara. Kecepatan maksimal yang bisa diraih menggunakan teknologi ini kurang
lebih mendekati kecepatan koneksi transmisi data menggunakan fiber optic, mulai
dari 256 Kbit/s sampai 45 Mbit/s.
PLC atau yang biasa disebut ‘internet via jala-jala’, adalah
koneksi internet dengan menggunakan kabel daya PLN. Jadi koneksi internet yang
selama ini memakai kabel komunikasi dengan port RJ11 atauRJ45 akan
diganti dengan kabel daya/jala-jala langsung dari kabel daya PLN. Bisa,
karena memanfaatkan medan elektromagnet yang ditimbulkan oleh akitivitas
penghantaran arus (Hukum Maxwell).
Kita tidak perlu susah-susah ke warnet, cukup pasang line di
rumah aja, kita udah bisa berselancar di dunia maya adapun penertian lain dari
PLC (Power Line Communication), yaitu menggunakan jaringan kabel listrik untuk
komunikasi dan transmisi data. Aliran listrik itu sesungguhnya dapat digunakan
untuk menjadi “carrier” (pembawa) sinyal informasi dan data. Karena data itu
sendiri dapat dikonversi dari format digital menjadi analog. PLC ini adalah
teknologi yang menggunakan koneksi kabel listrik yang dapat digunakan pada
jaringan listrik yang telah ada untuk memeberikan pasokan energi listrik, dan
di saat yang bersamaan juga dapat digunakan untuk mentransfer data dan
transmisi suara.
Kecepatan maksimal yang bisa diraih menggunakan teknologi
ini kurang lebih mendekati kecepatan koneksi transmisi data menggunakan fiber
optic, mulai dari 256 Kbit/s sampai 45 Mbit/s. Kita juga tidak usah takut
kesetrum, karena koneksi internet ini (BPL) menggunakan carrier yang bermain
pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik bertegangan AC. Kalau kita ingin
mengakses internet dari colokan listrik begini, kita harus punya “modem” khusus
BPL dan ini berbeda dengan modem konvensional yang berbasis koneksi telefon
(dial-up) atau lainnya.
Dengan teknologi jaringan telepon kabel tersebut, kita bebas
mengakses Internet tanpa menutup peluang jika ada telepon yang akan masuk. Ini
merupakan kelebihan yang nyata dari jaringan telepon melalui kabel listrik yang
dimiliki PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang menghubungkan dari rumah yang
satu ke rumah yang lain.
Skematik Internet Via Kabel Listrik
Secara teoritis, kabel listik memang bisa digunakan untuk
membawa “paket data” seperti halnya kabel telefon dan kaber fiber optic yang
lazim digunakan untuk koneksi internet. dan pengaplikasiannya untuk koneksi
internet disebut BPL (Broadband Over Power Lines). koneksi internet ini (BPL)
menggunakan carrier yang bermain pada frekuensi yang rendah pada kabel listrik
bertegangan AC. Kalau dianalogikan, ibaratnya di dalem kabel listrik yang bisa
membuat Kita kesetrum, itu bisa disusupin paket data dan bahkan suara dalam
gelombang arus listrik AC yang frekuensinya lebih rendah dibandingkan gelombang
listrik AC-nya sendiri. Ibaratnya dalam satu kabel seolah-olah ada dua kabel
yang berbeda, satu ada setrumnya, satu lagi buat koneksi internet.
Bagaimana mengirim data melalui arus AC?
Secara prinsip, pengiriman data melalui kabel setrum ini
dilakukan dengan menumpangkan sinyal komunikasi yang berisi data di bawah
frekuensi aliran listrik. Proses penumpangan sinyal data ini membutuhkan
frekuensi gelombang skala rendah, 1-50 MHz. Data mengalir melalui kabel
fiber optik tegangan tinggi. Kemudian di awal proses, sinyal sinyal data tadi
masuk ke ISP milik Icon+. Dari sini, data mulai ditumpangkan ke dalam
aliran listrik tegangan menengah, lalu dibagi dalam dua jalur: via kabel fiber
optik dan kabel tegangan tinggi. Data yang menumpang tadi terlebih dahulu masuk
ke dalam gardu distribusi listrik, untuk mengubah tegangan listriknya – dari
tegangan menengah ke tegangan listrik rendah.
Dengan PLC, sinyal telekomunikasi (data, gambar,
voice) dapat ditumpangkan atau diinjeksikan kejaringan listrik tegangan rendah
(1-30 MHZ) dari jaringan data eksternal. Analoginya, arus listrik mengalir
seperti air laut yang menghasilkan gelombang dan buih. Gelombang adalah
arusnya, sedangkan buih berupa noisenya. Noise inilah yang dimanfaatkan oleh
Teknologi PLC untuk menghantarkan sinyal suara dan data.